Foto : Meshal dan Abbas (Times of Israel)
RAMALLAH - Presiden Palestina Mahmoud Abbas
mengecam Pemimpin Hamas Khaled Meshal yang menyuarakan kehancuran Israel
pekan lalu. Abbas menegaskan, Hamas tidak patut mengatakan hal itu
karena Hamas sudah menyepakati solusi dua negara.
"Saya tidak sepakat dengan pernyataan Khaled Meshal yang tidak ingin mengakui Israel, secara faktual, kita sudah mengakui mereka pada 1993," ujar Abbas, seperti dikutip Hurriyet, Kamis (13/12/2012).
"Ada empat artikel kesepakatan Fatah dan Hamas tentang solusi dua negara. Dan Meshal sudah menyepakati perjanjian ini," imbuhnya.
Selama ini, Abbas selalu dikecam karena sikap diamnya terhadap ucapan Meshal yang pada pekan lalu tiba di Jalur Gaza. Meshal dengan tegas mengatakan, Hamas tidak akan mengakui legitimasi Israel dan tidak akan pernah menyerahkan wilayah Palestina, meski hanya satu inci.
Namun ketika Abbas berkunjung ke Ankara, Turki, Abbas mulai bersuara mengenai komentar Meshal. Abbas mengaku bahwa, dirinya tidak bisa menerima suatu pernyataan yang menolak pengakuan terhadap Negara Israel.
Radio Israel turut melaporkan, empat negara anggota Uni Eropa juga menolak mengeluarkan deklarasi kecaman bersama terhadap ucapan Meshal pada pekan lalu. Negara-negara itu adalah Denmark, Finlandia, Portugal dan Irlandia.
Ke-empat negara itu justru mendesak menteri-menteri luar negeri negara Uni Eropa untuk mengecam Israel atas kebijakan pembangunan pemukimannya. Israel cukup berang dalam menyikapi Uni Eropa. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tak henti-hentinya meminta komunitas internasional untuk mengecam Hamas.(AUL)
"Saya tidak sepakat dengan pernyataan Khaled Meshal yang tidak ingin mengakui Israel, secara faktual, kita sudah mengakui mereka pada 1993," ujar Abbas, seperti dikutip Hurriyet, Kamis (13/12/2012).
"Ada empat artikel kesepakatan Fatah dan Hamas tentang solusi dua negara. Dan Meshal sudah menyepakati perjanjian ini," imbuhnya.
Selama ini, Abbas selalu dikecam karena sikap diamnya terhadap ucapan Meshal yang pada pekan lalu tiba di Jalur Gaza. Meshal dengan tegas mengatakan, Hamas tidak akan mengakui legitimasi Israel dan tidak akan pernah menyerahkan wilayah Palestina, meski hanya satu inci.
Namun ketika Abbas berkunjung ke Ankara, Turki, Abbas mulai bersuara mengenai komentar Meshal. Abbas mengaku bahwa, dirinya tidak bisa menerima suatu pernyataan yang menolak pengakuan terhadap Negara Israel.
Radio Israel turut melaporkan, empat negara anggota Uni Eropa juga menolak mengeluarkan deklarasi kecaman bersama terhadap ucapan Meshal pada pekan lalu. Negara-negara itu adalah Denmark, Finlandia, Portugal dan Irlandia.
Ke-empat negara itu justru mendesak menteri-menteri luar negeri negara Uni Eropa untuk mengecam Israel atas kebijakan pembangunan pemukimannya. Israel cukup berang dalam menyikapi Uni Eropa. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tak henti-hentinya meminta komunitas internasional untuk mengecam Hamas.(AUL)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar