SWISS, muslimdaily.net -
Sebuah pengadilan di Swiss memutuskan untuk menghapus peraturan
larangan penggunaan jilbab di sekolah. Hal ini dilakukan setelah dua
gadis Muslim ditolak masuk ke sebuah sekolah negeri.
Pengadilan memutuskan bahwa larangan siswi Muslim mengenakan jilbab di sekolah tidak sah menurut hukum dan kepala sekolah tidak boleh melarang siswi yang mengenakan jilbab mengikuti pelajaran.
Putusan pengadilan ini berlaku disaat banyak negara Eropa telah mengeluarkan perintah larangan siswi Muslim mengenakan jilbab di sekolah-sekolah.
Pada Oktober lalu, pengadilan di Rusia mengeluarkan aturan larangan jilbab di sekolah, setelah seorang kepala sekolah di Rusia memaksa lima siswi Muslim melepas jilbab mereka.
Perintah pengadilan menyebutkan RUsia adalah negara sekuler, karena itu gadis Muslim tidak diperbolehkan memakai jilbab di sekolah.
Sebelumnya, pada 19 Oktober, Presiden Rusia Vladimir Putin telah berbicara menentang jilbab di sekolah-sekolah dan meminta para pejabat sekolah di daerah Kaukasus utara (mayoritas Muslim_red) untuk segera memecahkan isu kontroversial tersebut sesegera mungkin.
Turki Juga Larang Jilbab
Sementara di Turki yang dihuni mayoritas Muslim juga terdapat larangan jilbab di sekolah. Menurut laporan Press TV, Departemen Pendidikan Turki baru-baru ini mengeluarkan perintah yang melarang jilbab bagi siswi Muslim.
Pemerintah Turki tidak mengizinkan siswi Muslim mengenakan jilbab di pusat-pusat pendidikan.
Di bawah peraturan baru, hanya siswi yang belajar di sekolah-sekolah agama yang diizinkan memakai jilbab.
Sementara saat ini hanya ada sekitar 200.000 wanita yang belajar di sekolah-sekolah agama di Turki. Ini artinya undang-undang baru di Turki telah memaksa sekitar tujuh juta anak perempuan di negeri itu untuk melepaskan jilbab mereka, karena mayoritas bersekolah di sekolah negeri.
Pengadilan memutuskan bahwa larangan siswi Muslim mengenakan jilbab di sekolah tidak sah menurut hukum dan kepala sekolah tidak boleh melarang siswi yang mengenakan jilbab mengikuti pelajaran.
Putusan pengadilan ini berlaku disaat banyak negara Eropa telah mengeluarkan perintah larangan siswi Muslim mengenakan jilbab di sekolah-sekolah.
Pada Oktober lalu, pengadilan di Rusia mengeluarkan aturan larangan jilbab di sekolah, setelah seorang kepala sekolah di Rusia memaksa lima siswi Muslim melepas jilbab mereka.
Perintah pengadilan menyebutkan RUsia adalah negara sekuler, karena itu gadis Muslim tidak diperbolehkan memakai jilbab di sekolah.
Sebelumnya, pada 19 Oktober, Presiden Rusia Vladimir Putin telah berbicara menentang jilbab di sekolah-sekolah dan meminta para pejabat sekolah di daerah Kaukasus utara (mayoritas Muslim_red) untuk segera memecahkan isu kontroversial tersebut sesegera mungkin.
Turki Juga Larang Jilbab
Sementara di Turki yang dihuni mayoritas Muslim juga terdapat larangan jilbab di sekolah. Menurut laporan Press TV, Departemen Pendidikan Turki baru-baru ini mengeluarkan perintah yang melarang jilbab bagi siswi Muslim.
Pemerintah Turki tidak mengizinkan siswi Muslim mengenakan jilbab di pusat-pusat pendidikan.
Di bawah peraturan baru, hanya siswi yang belajar di sekolah-sekolah agama yang diizinkan memakai jilbab.
Sementara saat ini hanya ada sekitar 200.000 wanita yang belajar di sekolah-sekolah agama di Turki. Ini artinya undang-undang baru di Turki telah memaksa sekitar tujuh juta anak perempuan di negeri itu untuk melepaskan jilbab mereka, karena mayoritas bersekolah di sekolah negeri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar