Foto : Tempat peluncuran roket Korut (Guardian)
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) sudah
melontarkan kecamannya terhadap Korea Utara (Korut) yang baru saja
meluncurkan roket jarak jauhnya. Namun AS berpendapat pula, satelit itu
kehilangan kendali dan akan mengancam keamanan di kawasan.
Korut sebelumnya mengklaim bahwa satelitnya berhasil masuk ke orbit usai roket jarak jauh itu diluncurkan, pusat penelitian antariksa Korea Selatan (Korsel) juga mengatakan hal yang serupa. Meski demikian, pejabat AS justru mengklaim, satelit itu sudah kehilangan kendali. Demikian, seperti diberitakan NBC, Kamis (13/12/2012).
Sebagai negara miskin, Korut dikritik karena lebih mementingkan peluncuran roket tersebut, dibandingkan harus memberi makan kepada rakyatnya. Namun kritikan itu tidak membuat Korut menyerah dan Korut pun menjadi salah satu negara yang mampu mengorbitkan sebuah satelit di luar angkasa.
Sejauh ini, Negeri Paman Sam tidak berhenti mewaspadai Korut. Bahkan AS mengirim armada tempurnya ke Laut Pasifik dan mempersiapkan kru pertahanan misil di Colorado.
Pada awalnya, dugaan mengenai adanya kerusakan teknis di satelit Korut sempat bergulir. Namun hal itu sempat dinyatakan sebagai laporan fiktif dari Korut yang pada saat itu masih mempersiapkan roketnya.
Satelit yang dibawa oleh roket jarak jauh itu sudah mengitari bumi dan akan tetap berada di luar angkasa selama lebih dari satu hingga dua tahun. Usai satelit itu masuk ke luar angkasa, dugaan atas uji coba nuklir Korut kembali bermunculan.(AUL)
Korut sebelumnya mengklaim bahwa satelitnya berhasil masuk ke orbit usai roket jarak jauh itu diluncurkan, pusat penelitian antariksa Korea Selatan (Korsel) juga mengatakan hal yang serupa. Meski demikian, pejabat AS justru mengklaim, satelit itu sudah kehilangan kendali. Demikian, seperti diberitakan NBC, Kamis (13/12/2012).
Sebagai negara miskin, Korut dikritik karena lebih mementingkan peluncuran roket tersebut, dibandingkan harus memberi makan kepada rakyatnya. Namun kritikan itu tidak membuat Korut menyerah dan Korut pun menjadi salah satu negara yang mampu mengorbitkan sebuah satelit di luar angkasa.
Sejauh ini, Negeri Paman Sam tidak berhenti mewaspadai Korut. Bahkan AS mengirim armada tempurnya ke Laut Pasifik dan mempersiapkan kru pertahanan misil di Colorado.
Pada awalnya, dugaan mengenai adanya kerusakan teknis di satelit Korut sempat bergulir. Namun hal itu sempat dinyatakan sebagai laporan fiktif dari Korut yang pada saat itu masih mempersiapkan roketnya.
Satelit yang dibawa oleh roket jarak jauh itu sudah mengitari bumi dan akan tetap berada di luar angkasa selama lebih dari satu hingga dua tahun. Usai satelit itu masuk ke luar angkasa, dugaan atas uji coba nuklir Korut kembali bermunculan.(AUL)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar