Foto : Bocah Gaza (Reuters)
KUALA LUMPUR - Salah seorang penasihat LSM
relawan Malaysia mengklaim, warga Palestina di Gaza tidak hanya diserang
dengan bom dan senjata lainnya. Menurutnya, warga Gaza sudah menjadi
korban genosida bisu yang dilakukan Israel.
Penasihat Yayasan Perdamaian Global Perdana (PGPF) Mukhriz Tun Mahathir mengatakan bahwa, Israel membuang limbah dari selokan ke laut dan limbah itu mengotori lautan Gaza. Dan seperti diketahui, banyak warga Gaza yang bekerja sebagai seorang nelayan.
"Pantai di Gaza dikotori dengan limbah beracun. Ikan yang menjadi sumber pangan utama warga Gaza sudah terkontaminasi racun," ujar putra dari mantan Perdana Menteri Mahathir Mohamad itu, seperti dikutip dari Bernama, Rabu (19/12/2012).
"Selokan-selokan itu dihancurkan dan menyebabkan pengotoran air di Gaza. Inilah yang menyebabkan warga Gaza menderita sejumlah penyakit dan beberapa orang dari mereka juga tewas karena suatu hal yang tidak diketahui," paparnya.
Warga yang tewas umumnya dilaporkan tewas secara alami. Meski demikian, angka kematian di Jalur Gaza cukup meningkat dan dinyatakan menjadi salah satu yang paling tinggi di dunia ini.
Mukhriz yang juga merupakan Deputi Menteri Perdagangan dan Industri itu menjelaskan pula, pasukan Israel tidak memperbolehkan nelayan Gaza melaut di perairan yang letaknya enam kilometer (km) dari Gaza. Aktivitas mereka pun sangat dibatasi.
Sejauh ini, Mukhriz dan PGPF pernah mengutarakan komitmennya untuk membangun perekonomian warga Palestina di Gaza. Mukhriz mengakui, salah satu masalah utama warga Gaza adalah ketiadaan pelabuhan, sementara itu, Gaza kaya akan hasil bumi berupa minyak kepala sawit.(AUL)
Penasihat Yayasan Perdamaian Global Perdana (PGPF) Mukhriz Tun Mahathir mengatakan bahwa, Israel membuang limbah dari selokan ke laut dan limbah itu mengotori lautan Gaza. Dan seperti diketahui, banyak warga Gaza yang bekerja sebagai seorang nelayan.
"Pantai di Gaza dikotori dengan limbah beracun. Ikan yang menjadi sumber pangan utama warga Gaza sudah terkontaminasi racun," ujar putra dari mantan Perdana Menteri Mahathir Mohamad itu, seperti dikutip dari Bernama, Rabu (19/12/2012).
"Selokan-selokan itu dihancurkan dan menyebabkan pengotoran air di Gaza. Inilah yang menyebabkan warga Gaza menderita sejumlah penyakit dan beberapa orang dari mereka juga tewas karena suatu hal yang tidak diketahui," paparnya.
Warga yang tewas umumnya dilaporkan tewas secara alami. Meski demikian, angka kematian di Jalur Gaza cukup meningkat dan dinyatakan menjadi salah satu yang paling tinggi di dunia ini.
Mukhriz yang juga merupakan Deputi Menteri Perdagangan dan Industri itu menjelaskan pula, pasukan Israel tidak memperbolehkan nelayan Gaza melaut di perairan yang letaknya enam kilometer (km) dari Gaza. Aktivitas mereka pun sangat dibatasi.
Sejauh ini, Mukhriz dan PGPF pernah mengutarakan komitmennya untuk membangun perekonomian warga Palestina di Gaza. Mukhriz mengakui, salah satu masalah utama warga Gaza adalah ketiadaan pelabuhan, sementara itu, Gaza kaya akan hasil bumi berupa minyak kepala sawit.(AUL)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar