LONDON, Cerita Panji
Asmorobangun ditampilkan dalam sebuah lukisan raksasa di Ibukota ujung
dunia, Moskow selama sebulan dalam rangka keketuaan Indonesia di APEC
tahun depan sebagai tebar pesona di Rusia.
Pameran lukisan Panji berukuran 1
x 60 m tersebut diselenggarakan atas kerjasama Museum Dekorasi dan
Kerajinan Rakyat, Museum Kesenian Timur dan Teater Akademi Boneka S.V.
Obrastsov, ujar Sekretaris I Pensosbud KBRI Moskow, Lailal K.Yuniarti
kepada ANTARA London, Kamis.
Pameran diselenggarakan dalam
menyambut KTT APEC di Vladivostok, tanggal 2 sampai 9 September dan
keketuaan Indonesia tahun 2013.
Duta Besar Djauhari Oratmangun
dalam sambutannya mengatakan bahwa cerita Panji dan wayang hanya
merupakan sebagian kecil dari kebudayaan Indonesia yang sangat beragam
sebagaimana juga keberagaman seni dan budaya Rusia.
"Jika ingin mengetahui lebih
banyak mengenai seni dan budaya Indonesia, maka berkunjung ke Indonesia
merupakan cara terbaik untuk mengenal seni budaya Indonesia secara
langsung," ujar Dubes Djauhari Oratmangun yang disambut tepuk tangan
meriah dari hadirin yang mengikuti acara pembukaan pameran.
Tidak hanya itu, Dubes Djauhari
Oratmangun juga melengkapi kekaguman hadirin dengan mempersembahkan
tarian kontemporer Indonesia yang dibawakan oleh tiga pelajar dari
Sekolah Indonesia Moskow.
Tari Burung yang ditampilkan
secara aktraktif dengan musik pengiring yang rantak mengiringi
gerak-gerik penari yang melenggak lenggok dan mengepakkan sayap laksana
burung tersebut membuat hadirin berdecak kagum.
Lukisan Panji berukuran raksasa
tersebut merupakan proyek Budayawan Taufik Razhen, dari Taman Budaya
Garuda Wisnu Kencana, Bali dengan warna dasar krem ini terdiri dari 23
episode yang masing-masing berisi kisah percintaan antara Panji
Asmorobangun (dari Kerajaan Jenggala, Kediri) dan Putri Candrakirana
atau Dewi Sekartaji (dari Kerajaan Daha).
Cerita rakyat yang berkembang di
Jawa Timur pada abad ke-7 hingga abad ke-15 ini bagaikan kisah Romeo
dan Juliet pada era modern, yang mengisahkan cerita cinta antara dua
muda-mudi yang dimabuk asmara. Ke-23 episode tersebut dilukis dalam dua
sisi kain selebar satu meter dan panjang 60 meter dengan warna-warni
yang sangat menarik.
Epos Panji yang berkembang dari
Jawa Timur kemudian menyebar ke berbagai wilayah nusantara seperti Bali,
Sunda, Lombok, Kalimantan hingga Melayu) ini merupakan epos yang tidak
kalah menarik dibandingkan epos Ramayana atau pun Mahabarata meskipun
popularitasnya tidak setenar kedua epos tersebut.
Mungkin karena pada awalnya
cerita rakyat Panji ini tertutup dikalangan masyarakat Jawa Timur
sebelum akhirnya menyebar melalui penuturan lisan hingga ke wilayah
Melayu bahkan ke Asia Tenggara.
Lukisan raksasa berisi kisah
Panji yang dipamerkan tersebut sangat menarik perhatian pengunjung,
selain karena ukurannya yang luar bisa juga karena lukisan di tiap-tiap
episode yang dibuat sangat menarik dan detil.
Tokoh Panji digambarkan dengan
ciri khas topinya yang disebut "tekes", badan bagian atas tidak
mengenakan pakaian sedangkan bagian bawahnya menggunakan kain yang
dilipat-lipat hingga menutupi paha. Dalam lukisan tersebut sang Pangeran
dari Kerajaan Jenggala, Kediri ini bagaikan sedang menebarkan pesonanya
kepada setiap pengunjung pameran.
Untuk melengkapi lukisan Panji,
yang di Indonesia juga sering menjadi tokoh dalam pertunjukan wayang
baik wayang kulit hingga wayang klithik, serta tari topeng yang
berkembang di beberapa daerah seperti Cirebon dan Indramayu, pihak
Museum juga menampilkan sejumlah wayang dan topeng.
Tokoh-tokoh pewayangan yang
ditampilkan cukup lengkap, mulai dari Arjuna, Bima, Gatot Kaca, Dewi
Drupadi hingga si Cepot dari Jawa Barat.
Dalam sambutannya, Direktur
Museum, Alexander Sysoenko menyampaikan penghargaannya karena akhirnya
pameran ini dapat berlangsung meskipun pada awalnya sempat mengalami
sedikit hambatan saat membawa lukisan ini ke Rusia mengingat ukurannya
yang tidak biasa.
Di dalam ruang pamer dimana
lukisan Panji dipajang, pengunjung juga bisa langsung mencoba memainkan
alat musik angklung dan gamelan yang disiapkan KBRI Moskow dan diikuti
secara antusias oleh pengunjung dan media yang hadir saat itu.
Rasa penasaran tamu undangan
terhadap Indonesia semakin besar setelah mencicipi kue-kue kecil khas
Indonesia termasuk kerupuk udang yang membuat lidah ketagihan untuk
mencicipi.
Pameran lukisan Andaken
Penurat-Young Prince-Panji yang dibuka tanggal 28 Agustus lalu ini
direncanakan akan diadakan hingga akhir September untuk selanjutnya akan
dibawa berkeliling ke beberapa kota lainnya termasuk Vladivostok dan
Saint Petersburg.
Selain dihadiri oleh perwakilan
Kementerian Kebudayaan Rusia dan tamu undangan lain, acara pembukaan
pameran juga dihadiri oleh puluhan wartawan Rusia baik media cetak
maupun elektronik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar