Foto : Mahathir Mohamad (Reuters)
KUALA LUMPUR - Mantan Perdana Menteri Malaysia
Mahathir Mohamad berkomentar mengenai sikap sejumlah negara anggota
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang tidak mau mengakui Palestina.
Menurutnya, hal itu mencerminkan adanya ketidakadilan.
Mahathir cukup gembira karena Palestina mulai diakui oleh hampir seluruh negara di dunia ini. Namun Mahathir menilai, ketiadaan pengakuan penuh terhadap Palestina mencerminkan bahwa manusia hidup di dunia yang tidak adil. Hukum sama sekali tidak berlaku dan hanya yang kuatlah yang benar.
"Tidak pernah ada Negara Israel, hanya ada Negara Palestina. Namun sekarang, yang ada hanyalah Negara Israel, tanpa Negara Palestina. Kenapa ini terjadi?" ujar Mahathir, dalam blognya chedet.cc, Rabu (12/12/2012).
"Karena Israel, ciptaan Barat dan Amerika Serikat (AS) ini menolak eksistensi Negara Palestina," papar Mahathir.
Selain membahas eksistensi Palestina di PBB, Mahathir mengatakan pula bahwa, Otoritas Palestina tidak diperbolehkan untuk mengumpulkan pendapatan pajaknya sendiri. AS sering mengancam Palestina dan Israel juga menahan pajak penghasilan itu.
Mahathir menyebut Israel dan AS munafik, namun hanya itulah yang bisa disaksikan dunia. Selain itu, Mahathir mengklaim, tidak akan pernah ada keadilan yang pernah ditunjukkan dalam kasus Palestina. Dan hukum alam selalu berlaku.
"Inilah wujud dunia tempat tinggal kita saat ini," tutupnya.(AUL)
Mahathir cukup gembira karena Palestina mulai diakui oleh hampir seluruh negara di dunia ini. Namun Mahathir menilai, ketiadaan pengakuan penuh terhadap Palestina mencerminkan bahwa manusia hidup di dunia yang tidak adil. Hukum sama sekali tidak berlaku dan hanya yang kuatlah yang benar.
"Tidak pernah ada Negara Israel, hanya ada Negara Palestina. Namun sekarang, yang ada hanyalah Negara Israel, tanpa Negara Palestina. Kenapa ini terjadi?" ujar Mahathir, dalam blognya chedet.cc, Rabu (12/12/2012).
"Karena Israel, ciptaan Barat dan Amerika Serikat (AS) ini menolak eksistensi Negara Palestina," papar Mahathir.
Selain membahas eksistensi Palestina di PBB, Mahathir mengatakan pula bahwa, Otoritas Palestina tidak diperbolehkan untuk mengumpulkan pendapatan pajaknya sendiri. AS sering mengancam Palestina dan Israel juga menahan pajak penghasilan itu.
Mahathir menyebut Israel dan AS munafik, namun hanya itulah yang bisa disaksikan dunia. Selain itu, Mahathir mengklaim, tidak akan pernah ada keadilan yang pernah ditunjukkan dalam kasus Palestina. Dan hukum alam selalu berlaku.
"Inilah wujud dunia tempat tinggal kita saat ini," tutupnya.(AUL)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar