IRAK, muslimdaily.net,
- Lebih dari 3.000 tentara AS telah diam-diam kembali ke Irak melalui
Kuwait untuk misi yang berkaitan dengan perkembangan terakhir di Suriah
dan Irak utara, presstv melaporkan pada hari Minggu, 9 Desember.
Menurut wartawan media tersebut, pasukan AS telah diam-diam masuk ke Irak dalam beberapa tahap dan sebagian besar ditempatkan di garnisun militer di provinsi Balad Salahuddin dan di pangkalan udara al-Asad di provinsi al Anbar.
Laporan mengatakan bahwa pasukan AS yang dikirim termasuk perwira Angkatan Darat dan nantinya hampir 17.000 tentara diatur untuk diam-diam kembali ke Irak melalui rute yang sama.
Semua pasukan AS meninggalkan Irak pada akhir 2011, setelah sembilan tahun pendudukan, seperti yang dipersyaratkan oleh perjanjian keamanan bilateral 2008 antara kedua negara. Pasukan meninggalkan Irak menuju Kuwait.
Washington memutuskan untuk menarik semua pasukannya dari Irak setelah Baghdad menolak memberikan kekebalan hukum kepada tentara AS yang tersisa.
Washington mengklaim bahwa kehadiran militer tersisa AS di Irak sekarang hanya 157 tentara yang bertanggung jawab untuk pelatihan di Kedutaan Besar AS, serta kontingen kecil dari marinir untuk melindungi misi diplomatik.
Pasukan pimpinan AS menyerang Irak pada 2003 dan menggulingkan Saddam Hussein dengan dalih memiliki senjata pemusnah massal. Tapi tidak ada WMD (weapon mass destruction) yang pernah ditemukan di Irak. Pada puncak operasi militer pimpinan AS di Irak, terdapat 170.000 tentara AS dan lebih dari 500 pangkalan di Irak.
Lebih dari satu juta warga Irak tewas akibat invasi pimpinan AS dan pendudukan AS di Irak, menurut organisasi investigasi Project Censored yang berbasis di California. [rah]
Menurut wartawan media tersebut, pasukan AS telah diam-diam masuk ke Irak dalam beberapa tahap dan sebagian besar ditempatkan di garnisun militer di provinsi Balad Salahuddin dan di pangkalan udara al-Asad di provinsi al Anbar.
Laporan mengatakan bahwa pasukan AS yang dikirim termasuk perwira Angkatan Darat dan nantinya hampir 17.000 tentara diatur untuk diam-diam kembali ke Irak melalui rute yang sama.
Semua pasukan AS meninggalkan Irak pada akhir 2011, setelah sembilan tahun pendudukan, seperti yang dipersyaratkan oleh perjanjian keamanan bilateral 2008 antara kedua negara. Pasukan meninggalkan Irak menuju Kuwait.
Washington memutuskan untuk menarik semua pasukannya dari Irak setelah Baghdad menolak memberikan kekebalan hukum kepada tentara AS yang tersisa.
Washington mengklaim bahwa kehadiran militer tersisa AS di Irak sekarang hanya 157 tentara yang bertanggung jawab untuk pelatihan di Kedutaan Besar AS, serta kontingen kecil dari marinir untuk melindungi misi diplomatik.
Pasukan pimpinan AS menyerang Irak pada 2003 dan menggulingkan Saddam Hussein dengan dalih memiliki senjata pemusnah massal. Tapi tidak ada WMD (weapon mass destruction) yang pernah ditemukan di Irak. Pada puncak operasi militer pimpinan AS di Irak, terdapat 170.000 tentara AS dan lebih dari 500 pangkalan di Irak.
Lebih dari satu juta warga Irak tewas akibat invasi pimpinan AS dan pendudukan AS di Irak, menurut organisasi investigasi Project Censored yang berbasis di California. [rah]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar