Kondisi Suriah terus dipenuhi peperangan (Foto: AFP)
BEIRUT – Pemimpin Hizbullah Hasan Nasrallah
menyatakan, konflik yang saat ini terjadi di Suriah merupakan jebakan
yang dibuat oleh Amerika Serikat (AS) dan sekutunya untuk menghancurkan
kelompok Al Qaeda. AS memang masih terus berupaya menghancurkan operasi
Al Qaeda.
“AS dan sekutunya telah memasang jebakan untuk Al Qaeda di Suriah. Mereka memancing anggota Al Qaeda untuk berkumpul di Suriah agar kemudian bisa dengan mudah dikepung dan dihancurkan,” ujar Nasrallah, seperti dikutip AFP, Senin (17/12/2012).
Banyak pihak menduga Al Qaeda juga ikut berpartisipasi dalam konflik di suriah. Front al-Nusra yang minggu lalu dicap teroris oleh AS ditengarai memiliki hubungan dengan Al Qaeda. Front al-Nusra sendiri adalah kelompok pemberontak di Suriah yang bertujuan untuk mendirikan Negara Islam di Suriah.
Dalam pidatonya itu Nasrallah juga terus memberi dukungannya kepada rezim Bashar al-Assad yang saat ini melawan kelompok pemberontak. Nasrallah menyatakan keyakinannya rezim Assad tidak akan dapat digulingkan oleh kelompok pemberontak.
“Kelompok pemberontak di Suriah percaya bahwa mereka akan mampu menjatuhkan rezim Assad, menurut saya hal tersebut hanyalah impian belaka. Konflik Suriah tidak akan berkahir sampai kelompok pemberontak dan pihak barat yang mendukungnya mau berkompromi dengan rezim Assad,” sebut Nasrallah.
Hizbullah merupakan salah satu pihak yang menjadi sekutu kuat dari rezim Assad di Suriah. Presiden Bashar al-Assad berasal dari kelompok alawiyah, salah satu turunan dari Syiah, hal tersebut membuat pihak Syiah di kawasan Timur Tengah seperti Iran dan Hizbullah memberikan dukungannya kepada Rezim Assad.
Sampai saat ini pihak barat menyebut posisi rezim Assad di Suriah semakin melemah. Hal tersebut menimbulkan kekhawatiran rezim Assad akan menjadi semakin putus asa dan menggunakan senjata kimia untuk melawan pemberontak. Selain itu AS juga takut senjata kimia yang dimiliki suriah itu jatuh ke tangan kelompok radikal seperti Front al-Nusra yang diduga terkait dengan Al Qaeda.(faj)
“AS dan sekutunya telah memasang jebakan untuk Al Qaeda di Suriah. Mereka memancing anggota Al Qaeda untuk berkumpul di Suriah agar kemudian bisa dengan mudah dikepung dan dihancurkan,” ujar Nasrallah, seperti dikutip AFP, Senin (17/12/2012).
Banyak pihak menduga Al Qaeda juga ikut berpartisipasi dalam konflik di suriah. Front al-Nusra yang minggu lalu dicap teroris oleh AS ditengarai memiliki hubungan dengan Al Qaeda. Front al-Nusra sendiri adalah kelompok pemberontak di Suriah yang bertujuan untuk mendirikan Negara Islam di Suriah.
Dalam pidatonya itu Nasrallah juga terus memberi dukungannya kepada rezim Bashar al-Assad yang saat ini melawan kelompok pemberontak. Nasrallah menyatakan keyakinannya rezim Assad tidak akan dapat digulingkan oleh kelompok pemberontak.
“Kelompok pemberontak di Suriah percaya bahwa mereka akan mampu menjatuhkan rezim Assad, menurut saya hal tersebut hanyalah impian belaka. Konflik Suriah tidak akan berkahir sampai kelompok pemberontak dan pihak barat yang mendukungnya mau berkompromi dengan rezim Assad,” sebut Nasrallah.
Hizbullah merupakan salah satu pihak yang menjadi sekutu kuat dari rezim Assad di Suriah. Presiden Bashar al-Assad berasal dari kelompok alawiyah, salah satu turunan dari Syiah, hal tersebut membuat pihak Syiah di kawasan Timur Tengah seperti Iran dan Hizbullah memberikan dukungannya kepada Rezim Assad.
Sampai saat ini pihak barat menyebut posisi rezim Assad di Suriah semakin melemah. Hal tersebut menimbulkan kekhawatiran rezim Assad akan menjadi semakin putus asa dan menggunakan senjata kimia untuk melawan pemberontak. Selain itu AS juga takut senjata kimia yang dimiliki suriah itu jatuh ke tangan kelompok radikal seperti Front al-Nusra yang diduga terkait dengan Al Qaeda.(faj)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar